Pendaki Gunung Slamet Diminta Perhitungkan Badai
PURBALINGGA-
Pendakian Gunung Slamet via pos pendakian Bambangan Desa Kutabawa
kecamatan Karangreja masih tetap dinyatakan aman sampai saat ini.
Namun, pengelola meminta pendaki tetap memperhatikan cuaca.
Nah, menjelang malam pergantian tahun
ini,diperkirakan ada ratusan orang pendaki dari seluruh Indonesia yang
akan "manjat" Gunung Slamet lewat Bambangan.
Anggota Tim SAR Purbalingga yang juga
warga setempat, Slamet membenarkan sampai saat ini tak ada larangan
mendaki ke Gunung Slamet. Dia menyebut, pada malam tahun baru mendatang,
ada sekitar 500 pendaki dalam sehari yang akan merayakan pergantian
tahun di puncak.
"Tak ada aktivitas membahayakan dari Gunung Slamet. Tetap seperti biasa, hanya kabut dan badai ketika hujan,” jelasnya, kemarin.
Sementara itu untuk rute pendakian juga
sudah siap. Dengan rincian jarak sejak Basecamp hingga puncak mencapai
17 kilometer. Dengan waktu tempuh rata- rata 8-9 jam. Sementara
ketinggain total gunung mencapai 3.428 dpl.
Kabid Pariwisata, Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ir Prayitno MSi sebagai pengelola
pendakian mengaku, pendakian hingga saat ini normal. Terakhir (26/12)
pendaki yang turun hingga posko Bambangan tercatat 166 orang. Mereka
berasal dari Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Depok, Bekasi, Jakarta,
Purbalingga, Cilacap, Pemalang dan Kebumen.
“Kami menghimbau para pendaki
mempertimbangkan cuaca akhir- akhir ini. Jalur pendakian yang licin agar
hati- hati. Kemudian bawalah perlengkapan secukupnya. Untuk obyek
wisata lain seperti Goa Lawa di Karangreja, juga akan disiagakan
personel TNI dan Polri menjelang Tahun Baru mendatang,” paparnya, Kamis
(26/12).
Sementara itu, retribusi untuk pendakian
masih sama, yaitu Rp 5.000 per orang. Uang retribusi itu masuk ke
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan
Tim SAR dan masyarakat setempat serta selalu memberikan himbauan kondisi
terbaru pendakian.
Kepala Dusun 5 Kutabawa, Rohmat
menjelaskan, aktivitas posko Bambangan normal. Termasuk warga di sekitar
lereng gunung itu. Seperti bercocok tanam dan aktifitas rutin sehari-
hari.
“Meski gunung api lain di Indonesia
kembali aktif, belum ada larangan apapun kita ke gunung Slamet. Jadi
sampai saat ini masih aman untuk aktivitas warga maupun pendakian,”
katanya.
Data dari posko Pendakian Dukuh
Bambangan, setiap 31 Desember siang para pendaki mulai bergiliran
memasuki Bambangan. Tahun 2012 kemarin, ada lebih dari 450 pendaki
merayakan tahun baru di puncak Gunung Slamet.
0 komentar:
Posting Komentar